BERITAMETRO.NET – KARAWANG | Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Karawang telah menetapkan dua pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati untuk Pilkada Karawang 2024, H. Aep Syaepuloh-Maslani dan H. Acep Jamhuri-Gina Fadlia Swara. Namun, Ketua Karawang Monitoring Grup (KMG), Imron Rosadi, mengkritik keputusan H. Aep dalam memilih Maslani sebagai calon wakilnya.
Dalam keterangannya pada Minggu malam, Imron Rosadi menilai bahwa pilihan H. Aep terhadap Maslani dinilai kurang tepat.
"Banyak simpatisan dan pendukung H. Aep-Maslani beralih ke Acep-Gina karena keputusan H. Aep yang dianggap salah dalam memilih calon wakilnya," ujar Imron.
Menurut Imron, beberapa alasan mendasar mendukung pandangannya. Pertama, Maslani dianggap sebagai pendatang baru di dunia politik yang belum dikenal luas. Maslani juga dinilai kurang cakap dalam menyampaikan narasi politik di hadapan publik. Selain itu, Maslani gagal meraih kursi di Senayan dalam Pemilihan Legislatif 2024 dari Partai NasDem, yang menurut Imron, memperlihatkan kelemahan dalam kapasitas politiknya.
Kedua, meski H. Aep adalah calon petahana dengan tingkat popularitas yang tinggi, Imron menilai bahwa lawan mereka, Acep Jamhuri dan Gina Fadlia Swara, bukanlah lawan sembarangan. Acep dikenal sebagai birokrat ulung yang telah meniti karir dari bawah hingga menjabat sebagai Sekda Karawang, sedangkan Gina, anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, memiliki basis massa yang kuat dan telah mengakar di masyarakat.
Alasan ketiga adalah bahwa H. Aep saat ini harus bersaing dengan tiga mantan Bupati Karawang yang kini mendukung pasangan Acep-Gina, yaitu H. Ade Swara, Dadang S. Muchtar, dan Cellica Nurrachadiana. Imron menggarisbawahi bahwa meski survei menunjukkan popularitas H. Aep yang tinggi, tantangan dalam mempertahankan popularitas tersebut hingga hari pencoblosan pada 27 November 2024 tetap besar, terutama dengan kemunculan lawan politik yang kuat.
Imron menutup pernyataannya dengan pertanyaan besar mengenai kemampuan H. Aep untuk mempertahankan popularitasnya hingga pemilihan, mengingat dinamika politik yang terus berkembang.
Reporter: Mat Rahmat
0 Comments